Agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik, perencanaan bisnis harus dapat menyajikan informasi yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan utamanya, dimana berisikan semua aspek internal maupun eksternal bisnis. Adapun materi atau isinya busines plan minimal harus dapat menjelaskan atau memuat informasi mengenai tiga aspek manajemen perusahaan, yaitu pemasaran, prouksi atau operasional dan aspek keuangan.
Berikut ini contoh sistematika penyusunan dan penjelasan business plan.
A. COVER
Cover minimal berisi judul yang mempunyai nilai jual, misalnya “lezatnya toping rupiah martabak mini”, dan memuat gambar-gambar yang menarik dan menggambarkan kelebihan usaha yang sedang dirintis.
B. EXECUTIVE SUMARRY
Ringkasan eksekutif (executive summary) adalah bagian dari rencana bisnis yang biasanya ditempatkan di depan yang secara ringkas menjelaskan komponen utama yang akan dirinci pada bagian selanjutnya. Pada dasarnya ringkasan eksekutif harus menjelaskan siapa, apa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana rencana bisnis, latar belakang bisnis, visi dan misi.
Pada bagian ini juga bisa ditampilan analisa SWOT (kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman).
C. MARKETING PLAN
Pada aspek manajemen pemasaran ini, ada dua hal penting yang harus dibahas, yaitu mengenai; Gambaran umum pasar yang bisa dianalisa dengan pendekatan STP, yaitu Segmen pasar merupakan gambaran umum dari konsumen usaha anda, Target pasarmerupakan sasaran khusus bagi konsumen potensial dari usaha anda dan Positioningadalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara pesaing usaha yang sejenis.
Strategi pemasaran yang bisa digunakan dengan pendekatan marketing mix atau bauran pemasaran, sekurang-kurangnya 4P atau lengkap dengan analisa 7P, yaitu;
Product, strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk usaha kita dapat dibedakan berdasarkan mutu / kualitas, ukuran, desain, kemasan, dan kegunaan lebih dibandingkan pesaing.
Price, strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah. Selainnya itu dari segi harga, kita dapat membedakan produk kita berdasarkan harga satuan dan harga grosir, syarat pembayaran, diskon/potongan harga.
Promotion, strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara advertising, Sales Promotion, Personal Selling, Public Relation dan lain-lain.
Placement, Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan dapat secara langsung ke konsumen atau melalui pedagang perantara seperti wholesaler (pedagang besar) atau retailer (pedagang kecil).
People, Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung.
Process, Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen.
Physical Evidence, Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Seperti tempat yang menarik dan bersih untuk restoran.
PRODUCTION PLAN
Untuk business plan sederhana pembahasan aspek production plan di satukan dengan pembahasan operation plan dan organization and management plan, yang membuat sekurang-kurang ;
Proses produksi (produk) atau prosedur pelayanan (jasa) dari awal proses sampai produk diterima atau pelayan akhir diperoleh oleh kosumen dan dilengkapi dengan proses purna jual jika ada.
Faktor produksi, adalah sumber daya yang digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan jasa. Ada lima hal yang dianggap sebagai faktor produksi, yaitu tenaga kerja (labor), modal (capital), sumber daya fisik (physical resources), kewirausahaan (entrepreneurship), dan sumber daya informasi (information resources). Untuk business plan sederhana diperlukan pembahasan minimal mengenai
Tenaga kerja merupakan faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi, dimana dibahas mengenai berapa banyak diperlukan tenaga kerja biasa (pelaksana) dan jika ada tenaga kerja ahli (supervisor, manager).
Modal adalah barang-barang atau peralatan yang dapat digunakan untuk melakukan proses produksi, dimana pada bagian ini dirinci berdasarkan “barang-barang investasi” (barang-barang yang tidak habis pada proses produksi), seperti misalnya gedung, kendaraan, mesin, peralatan dan lain-lain, dan barang-barang modal kerja (yang habis terpakai pada saat proses produksi), seperti misalnya bahan baku dan bahan penolong.
FINANCIAL PROJECTION
Pada bagian proyeksi keuangan ini dijelaskan kebutuhan permodalan/keuangan, jumlah modal yang dibutuhkan dan penjelasan secara singkat penggunaan modal anda. Sebenarnya bagian ini merupakan rekapitulasi dari marketing plan dan production plan yang dituangkan dalam bentuk biaya (jumlah uang yang dikeluarkan).
Selain hal tersebut diatas, untuk business plan yang kompleks, diperlukan analisa ”Rencana Penjualan & Aliran Kas” serta Analisa Risiko Bisnis Analisa Kelayakan Usaha (analisa, Paybak Period, Net Present Value, Profitability Index Internal Rate of Return, dan analisa keuntungan, misalnya Break even Point analysis).
Namun untuk business plan yang sederhana analisa kelayakan usaha yang diperlukan sekurang-kurangnya Payback Period atau periode pengembalian modal.
BUSINESS PLAN CONCLUSION
Pada bagian ini, anda membuat konklusi dengan acuan pada pertanyaan mengapa bisnis anda harus tetap dijalankan, baik secara kuantitatif maupun kualitatif.
Konklusi kuantitatif merupakan penjabaran dari hasil analisa kelayakan pada bagian financial projection, sedangkan kualitatifnya adalah lebih banyak dari keyakinan anda terdahap strategi pemasaran yang anda akan terapkan.
Sumber : http://andihm.weblog.esaunggul.ac.id/2013/12/02/business-plan/